Barangkali Anda sudah sering mendengar istilah “roda dunia selalu berputar”. Istilah ini sering dijadikan nasehat untuk orang-orang yg hampir putus asa dengan kondisi kesulitan yg sedang dihadapinya. Atau sebaliknya, kadang istilah ini dijadikan nasehat untuk mereka yg sedang berada
di atas angin, menikmati “posisi di atas” dari kehidupan dunia yg terus berputar ini.
di atas angin, menikmati “posisi di atas” dari kehidupan dunia yg terus berputar ini.
Roda dunia memang selalu berputar, tak kan pernah berhenti sampai
terjadinya hari kiamat. Ketika kiamat telah tiba, terhentilah perputaran
roda bumi ditandai dengan hancurnya seluruh isi bumi, gunung-gunung
beradu dan diterbangkan seperti kapas, lautan meluap, langit terbelah
dua, lalu manusia lari tunggang-langgang menyelamatkan diri mencari
tempat berlindung.
Sesuai dengan firman-Nya, semua makhluk yg bernyawa pasti mati pada hari itu, seiring dengan ditiupnya terompet sangkakala pertanda berhentinya roda zaman. Hilanglah kesempatan manusia untuk beramal, hilanglah kesempatan untuk berbakti kepada orang tua, hilanglah kesempatan untuk bersedekah, dan hilanglah kesempatan untuk mengumpulkan bekal akhirat karena hari itu akhirat sudah tiba. Pada hari itu, manusia dikumpulkan di padang mahsyar yg maha luas, menunggu pengadilan Allah yg akan menghitung amalan baik dan amalan buruk selama kita berada di putaran roda dunia.
Putaran roda dunia yg membuat kita berada pada posisi atas maupun bawah merupakan ladang amal untuk persiapan kita menghadapi pengadilan Allah kelak. Apa posisi Anda saat membaca tulisan ini? Apakah Anda berada di posisi atas roda dunia saat ini, atau terjepit di roda bagian bawah, atau tidak di atas dan tidak dibawah melainkan berada di tengah-tengah “roda dunia” yg sedang berputar?
Apakah Anda sedang gembira bersama keluarga, tertawa terbahak-bahak memuji diri sendiri dan tim yg berhasil dalam suatu even, menikmati santapan yg selalu enak setiap hari, dan seabrek kenikmatan hidup yg menyebabkan Anda merasa paling beruntung saat ini?
Atau apakah Anda sekarang dalam kondisi terjepit, merasa sengsara karena miskin harta, hutang yg menumpuk belum terbayar, didera kehidupan yg sedih karena penyakit yg tiada kunjung sembuh, memiliki anak yg cacat secara fisik, belum dapat jodoh meski usia sudah di atas 40 tahun, belum punya anak meski sudah menikah di atas 5 tahun, berhenti sekolah atau kuliah karena tidak ada biaya, dan kehidupan terjepit lainnya yg menggambarkan roda sedang di bawah.
Wahai teman-temanku yg merindukan kebahagiaan,
Sesungguhnya engkau bisa merasakan bahagia sejati dalam posisi roda di atas maupun roda dibawah, apalagi dalam posisi roda di pertengahan. Bukan bahagia semu yg bisa berubah rasa bahagianya akibat perubahan posisi di atas menjadi di bawah.
Syaratnya kau harus berpegangan erat-erat pada roda dunia yg sedang kau lakoni saat ini. Jangan pernah kau lepaskan dengan sengaja peganganmu meski kau sedang terjepit di bagian bawah roda. Memang sesekali kau akan merasa sangat panas, menahan rasa sakit akibat gesekan roda bawah, bahkan bisa sampai terluka parah karena gesekan itu demikian seringnya. Tahanlah peganganmu pada roda bawah sekuat-kuatnya, karena jika sudah tiba gilirannya, roda itu akan naik ke atas membawa engkau yg dari tadi bertahan dengan peganganmu di bawah.
Jika kau lepaskan peganganmu saat terkena gesekan pada roda bawah, maka kau akan terpental jauh dan tak kan pernah ikut putaran roda dunia yg sebentar lagi naik ke atas. Hidupmu yg sudah susah akan semakin susah, cita-citamu yg mulia untuk keluarga dan orang lain hanya tinggal angan belaka. Kau akan dimurkai Tuhan karena tidak percaya pada sunatullah-Nya yg menetapkan bahwa roda dunia akan selalu berputar. Engkau tidak percaya bahwa kesabaran akan berbuah kenikmatan, kerja keras (sambil menahan cobaan roda di bawah) akan berbuah kemuliaan, kesulitan akan berbuah banyak jalan-jalan kemudahan.
Sebaliknya jika engkau sedang berada di roda atas, jangan pernah kehilangan kendali. Jangan lepas kontrol dengan melepaskan pegangan kepada roda atas meski engkau sedang diuji berbagai kenikmatan hidup. Jika engkau lepaskan peganganmu di roda dalam keadaan senang, maka engkau akan menanam bibit-bibit kesombongan di hati, sifat takabur merasa paling bisa dalam segala hal, sifat mudah emosi menyalahkan orang lain karena merasa orang lain lebih rendah dan salah, sifat menunda-nunda waktu shalat karena tidak terlalu butuh Allah, sifat ingin terus mengejar kenikmatan dunia lain meski saat ini sudah banyak dapat rezeki, dan sifat rendahan lainnya yg semua itu akan menjauhkan dirimu dari Tuhan Sang Pemberi kenikmatan hidup.
Jika selama ini kau percaya ada malam berganti siang, ada panas berganti hujan, ada orang tua yg dulunya melewati masa muda, maka semestinya kau juga percaya bahwa ada kesuksesan setelah melewati masa-masa susah. Ada roda di bawah dan ada roda di atas. Selama bumi masih berputar pada porosnya, selama itu juga engkau harus siap-siap menghadapi pergantian keadaan yg berlawanan.
Lalu, bagaimana caranya untuk mampu bertahan pada gesekan roda dunia posisi bawah maupun posisi atas? Jawabnya yaitu gunakan “kekuatan Tuhan” dalam setiap gesekan hidupmu. Laksanakan perintah Allah yg termaktub dalam Al-Qur’an dan sunah Rasul, gigih belajar dan bekerja untuk mengisi otak dan hatimu dengan nilai-nilai kemuliaan.
Apapun posisimu saat ini, di roda ataskah atau di roda bawah, semua adalah cobaan Tuhan untuk menguji siapa yg beriman dan tidak beriman. Untuk menguji siapa di antara kita yg paling kuat iman dan amalnya. Iman dan amal soleh akan melahirkan sifat takwa dan tawakal.
Apa pentingnya Takwa dan Tawakal?
Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan himpitan roda bawah jika engkau bertakwa, dan memberikan rezeki dari arah yg tidak engkau sangka-sangka sebelumnya. Lalu Allah juga akan mencukupi kebutuhanmu jika kau selalu bertawakal kepada-Nya dalam setiap urusan hidup.
Takwa itu menjalankan segala perintah dan larangan-Nya, sementara tawakal itu kita menyerahkan segala kesudahan urusan sesuai dengan kebijaksanaan Allah. Kita pasrah saja kepada-Nya setelah berusaha maksimal, karena kita yakin segala keputusan Allah adalah baik bagi diri ini. Tetap berusaha mencari jalan terbaik dalam hidup ini, teruslah berdoa pada waktu-waktu mustajab, perbanyak zikir di 4 waktu yaitu sebelum matahari terbit, sebelum matahari terbenam, dipenghujung siang hari, dan pada sepertiga akhir malam hari.
Jika Engkau mau bangun malam pada sepertiga akhir, maka kau akan bersemangat menjemput pertolongan dan kasih sayang Allah, sehingga tidak ada lagi yg ditakutkan dalam hidup ini karena engkau akan selalu ditolong-Nya.
Perhatikan Sabda Rasullah SAW berikut ini :
“Setiap malam Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan maka Aku ampuni. “ (HR. Bukhori dan Muslim).
Di sepertiga malam terakhir, dimana Allah Ta’ala turun ke langit dunia, di saat tidak ada permohonan doa yang ditolak oleh Allah, maka akankah kau sia-siakan ‘undangan’ Tuhan untuk bangun malam meminta apa saja yg menjadi hajatmu? Sungguh rugi diri ini jika melewatkan saat-saat doa dikabulkan pada malam tsb. Beruntunglah engkau yg mau hadir dan berdoa dengan khusuk pada undangan Tuhan tsb.
Semoga hidup kita semua diberkahi-Nya dalam mengarungi roda dunia yg selalu berputar ini. Berputar terus sampai bumi sekarang hancur dan diganti dengan bumi yang lain. Hasbunalloh wani’wal wakiil…!
Sesuai dengan firman-Nya, semua makhluk yg bernyawa pasti mati pada hari itu, seiring dengan ditiupnya terompet sangkakala pertanda berhentinya roda zaman. Hilanglah kesempatan manusia untuk beramal, hilanglah kesempatan untuk berbakti kepada orang tua, hilanglah kesempatan untuk bersedekah, dan hilanglah kesempatan untuk mengumpulkan bekal akhirat karena hari itu akhirat sudah tiba. Pada hari itu, manusia dikumpulkan di padang mahsyar yg maha luas, menunggu pengadilan Allah yg akan menghitung amalan baik dan amalan buruk selama kita berada di putaran roda dunia.
Putaran roda dunia yg membuat kita berada pada posisi atas maupun bawah merupakan ladang amal untuk persiapan kita menghadapi pengadilan Allah kelak. Apa posisi Anda saat membaca tulisan ini? Apakah Anda berada di posisi atas roda dunia saat ini, atau terjepit di roda bagian bawah, atau tidak di atas dan tidak dibawah melainkan berada di tengah-tengah “roda dunia” yg sedang berputar?
Apakah Anda sedang gembira bersama keluarga, tertawa terbahak-bahak memuji diri sendiri dan tim yg berhasil dalam suatu even, menikmati santapan yg selalu enak setiap hari, dan seabrek kenikmatan hidup yg menyebabkan Anda merasa paling beruntung saat ini?
Atau apakah Anda sekarang dalam kondisi terjepit, merasa sengsara karena miskin harta, hutang yg menumpuk belum terbayar, didera kehidupan yg sedih karena penyakit yg tiada kunjung sembuh, memiliki anak yg cacat secara fisik, belum dapat jodoh meski usia sudah di atas 40 tahun, belum punya anak meski sudah menikah di atas 5 tahun, berhenti sekolah atau kuliah karena tidak ada biaya, dan kehidupan terjepit lainnya yg menggambarkan roda sedang di bawah.
Wahai teman-temanku yg merindukan kebahagiaan,
Sesungguhnya engkau bisa merasakan bahagia sejati dalam posisi roda di atas maupun roda dibawah, apalagi dalam posisi roda di pertengahan. Bukan bahagia semu yg bisa berubah rasa bahagianya akibat perubahan posisi di atas menjadi di bawah.
Syaratnya kau harus berpegangan erat-erat pada roda dunia yg sedang kau lakoni saat ini. Jangan pernah kau lepaskan dengan sengaja peganganmu meski kau sedang terjepit di bagian bawah roda. Memang sesekali kau akan merasa sangat panas, menahan rasa sakit akibat gesekan roda bawah, bahkan bisa sampai terluka parah karena gesekan itu demikian seringnya. Tahanlah peganganmu pada roda bawah sekuat-kuatnya, karena jika sudah tiba gilirannya, roda itu akan naik ke atas membawa engkau yg dari tadi bertahan dengan peganganmu di bawah.
Jika kau lepaskan peganganmu saat terkena gesekan pada roda bawah, maka kau akan terpental jauh dan tak kan pernah ikut putaran roda dunia yg sebentar lagi naik ke atas. Hidupmu yg sudah susah akan semakin susah, cita-citamu yg mulia untuk keluarga dan orang lain hanya tinggal angan belaka. Kau akan dimurkai Tuhan karena tidak percaya pada sunatullah-Nya yg menetapkan bahwa roda dunia akan selalu berputar. Engkau tidak percaya bahwa kesabaran akan berbuah kenikmatan, kerja keras (sambil menahan cobaan roda di bawah) akan berbuah kemuliaan, kesulitan akan berbuah banyak jalan-jalan kemudahan.
Sebaliknya jika engkau sedang berada di roda atas, jangan pernah kehilangan kendali. Jangan lepas kontrol dengan melepaskan pegangan kepada roda atas meski engkau sedang diuji berbagai kenikmatan hidup. Jika engkau lepaskan peganganmu di roda dalam keadaan senang, maka engkau akan menanam bibit-bibit kesombongan di hati, sifat takabur merasa paling bisa dalam segala hal, sifat mudah emosi menyalahkan orang lain karena merasa orang lain lebih rendah dan salah, sifat menunda-nunda waktu shalat karena tidak terlalu butuh Allah, sifat ingin terus mengejar kenikmatan dunia lain meski saat ini sudah banyak dapat rezeki, dan sifat rendahan lainnya yg semua itu akan menjauhkan dirimu dari Tuhan Sang Pemberi kenikmatan hidup.
Jika selama ini kau percaya ada malam berganti siang, ada panas berganti hujan, ada orang tua yg dulunya melewati masa muda, maka semestinya kau juga percaya bahwa ada kesuksesan setelah melewati masa-masa susah. Ada roda di bawah dan ada roda di atas. Selama bumi masih berputar pada porosnya, selama itu juga engkau harus siap-siap menghadapi pergantian keadaan yg berlawanan.
Lalu, bagaimana caranya untuk mampu bertahan pada gesekan roda dunia posisi bawah maupun posisi atas? Jawabnya yaitu gunakan “kekuatan Tuhan” dalam setiap gesekan hidupmu. Laksanakan perintah Allah yg termaktub dalam Al-Qur’an dan sunah Rasul, gigih belajar dan bekerja untuk mengisi otak dan hatimu dengan nilai-nilai kemuliaan.
Apapun posisimu saat ini, di roda ataskah atau di roda bawah, semua adalah cobaan Tuhan untuk menguji siapa yg beriman dan tidak beriman. Untuk menguji siapa di antara kita yg paling kuat iman dan amalnya. Iman dan amal soleh akan melahirkan sifat takwa dan tawakal.
Apa pentingnya Takwa dan Tawakal?
Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan himpitan roda bawah jika engkau bertakwa, dan memberikan rezeki dari arah yg tidak engkau sangka-sangka sebelumnya. Lalu Allah juga akan mencukupi kebutuhanmu jika kau selalu bertawakal kepada-Nya dalam setiap urusan hidup.
Takwa itu menjalankan segala perintah dan larangan-Nya, sementara tawakal itu kita menyerahkan segala kesudahan urusan sesuai dengan kebijaksanaan Allah. Kita pasrah saja kepada-Nya setelah berusaha maksimal, karena kita yakin segala keputusan Allah adalah baik bagi diri ini. Tetap berusaha mencari jalan terbaik dalam hidup ini, teruslah berdoa pada waktu-waktu mustajab, perbanyak zikir di 4 waktu yaitu sebelum matahari terbit, sebelum matahari terbenam, dipenghujung siang hari, dan pada sepertiga akhir malam hari.
Jika Engkau mau bangun malam pada sepertiga akhir, maka kau akan bersemangat menjemput pertolongan dan kasih sayang Allah, sehingga tidak ada lagi yg ditakutkan dalam hidup ini karena engkau akan selalu ditolong-Nya.
Perhatikan Sabda Rasullah SAW berikut ini :
“Setiap malam Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan maka Aku ampuni. “ (HR. Bukhori dan Muslim).
Di sepertiga malam terakhir, dimana Allah Ta’ala turun ke langit dunia, di saat tidak ada permohonan doa yang ditolak oleh Allah, maka akankah kau sia-siakan ‘undangan’ Tuhan untuk bangun malam meminta apa saja yg menjadi hajatmu? Sungguh rugi diri ini jika melewatkan saat-saat doa dikabulkan pada malam tsb. Beruntunglah engkau yg mau hadir dan berdoa dengan khusuk pada undangan Tuhan tsb.
Semoga hidup kita semua diberkahi-Nya dalam mengarungi roda dunia yg selalu berputar ini. Berputar terus sampai bumi sekarang hancur dan diganti dengan bumi yang lain. Hasbunalloh wani’wal wakiil…!
1 komentar:
Sip
Posting Komentar